Menepis Anggapan Kontradiksi dalam Al Qur'an - Gradation Info

Menepis Anggapan Kontradiksi dalam Al Qur'an

Menepis Anggapan Kontradiksi dalam Al Qur'an - Sahabat yang berbahagia, kali ini Gradation Info akan memberikan informasi penting , viral dan terupdate dengan judul Menepis Anggapan Kontradiksi dalam Al Qur'an yang telah kami analisa dan cari persiapkan dengan matang untuk anda baca semua. Semoga imformasi yang kami sajikan mengenai Artikel Islam, yang kami tulis ini dapat anda menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan barokah bagi semuanya.

Judul : Menepis Anggapan Kontradiksi dalam Al Qur'an
link : Menepis Anggapan Kontradiksi dalam Al Qur'an

Menepis Anggapan Adanya Kontradiksi dalam al-Quran

Sesuatu yang ada dalam al-Quran dianggap kontradiksi jika ada 2 ayat yang sepenuhnya berseberangan. Suatu ayat menghalangi petunjuk yang ada dalam ayat yang lain. Misalkan salah satu ayat menetapkan adanya sesuatu sedangkan ayat yang lain meniadakannya.

Tidak mungkin terjadi kontradiksi antar ayat yang berupa khabar (berita), karena jika demikian berarti salah satu ayat ada kedustaan. Ini adalah mustahil dalam khabar dari Allah Taโ€™ala. Allah Taโ€™ala berfirman:

ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุตู’ุฏูŽู‚ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุญูŽุฏููŠุซุงู‹
โ€œdan siapakah yang lebih jujur beritanya dibandingkan Allahโ€ (Q.S anNisaaโ€™ ayat 87)

ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุตู’ุฏูŽู‚ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ููŠู„ุงู‹
โ€œdan siapakah yang lebih jujur ucapannya dibandingkan Allahโ€ (Q.S anNisaaโ€™ ayat 122)

Tidak mungkin terjadi kontradiksi antar ayat yang menyatakan tentang suatu hukum, karena ayat yang turun lebih akhir akan menghapus (hukum) pada ayat sebelumnya. Allah Taโ€™ala berfirman:

ู…ูŽุง ู†ูŽู†ู’ุณูŽุฎู’ ู…ูู†ู’ ุขูŠูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ู†ูู†ู’ุณูู‡ูŽุง ู†ูŽุฃู’ุชู ุจูุฎูŽูŠู’ุฑู ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ู…ูุซู’ู„ูู‡ูŽุง

โ€œTidaklah kami hapus suatu ayat atau Kami jadikan (manusia) lupa terhadapnya kecuali Kami datangkan yang lebih baik darinya atau yang semisal dengannyaโ€ (Q.S al-Baqoroh ayat 106)

Jika benar bahwa terjadi naskh (penghapusan), maka hukum pada ayat pertama (sebelumnya) tidaklah bertentangan dengan pada ayat yang turun berikutnya.

Dan jika engkau melihat sesuatu yang mengesankan adanya kontradiksi dalam hal itu (dalam alQuran), berupayalah untuk mengkompromikan kedua ayat tersebut. Jika belum nampak jelas olehmu, diamlah dan serahkan urusan itu pada pihak yang mengetahuinya. Para Ulama โ€“semoga Allah merahmati mereka โ€“ menyebutkan banyak contoh (ayat-ayat) yang dianggap kontradiksi.

Mereka pun (para Ulama tersebut) menjelaskan cara mengkompromikan hal itu. Salah satu kitab yang saya melihat paling lengkap dalam membahas hal tersebut adalah kitab Dafโ€™u Iyhaam al-Idhthirob โ€˜an aay al-Kitaab karya Syaikh Muhammad al-Amiin asy-Syinqithiy rahimahullahu Taโ€™ala

Di antara contohnya adalah firman Allah Taโ€™ala dalam al-Quran:
ู‡ูุฏู‰ู‹ ู„ูู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููŠู†ูŽ
(al-Quran) adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa (Q.S alBaqoroh ayat 2)

Dan firman Allah :

ุดูŽู‡ู’ุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฃูู†ู’ุฒูู„ูŽ ูููŠู‡ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ู‡ูุฏู‰ู‹ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุงุณ
โ€œBulan Ramadhan yang diturunkan padanya al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia (Q.S al-Baqoroh ayat 185)

Pada ayat yang pertama disebutkan bahwa hidayah al-Quran khusus hanya untuk orang-orang yang bertakwa. Sedangkan pada ayat kedua hidayah itu berlaku untuk seluruh manusia.

Cara menggabungkan (mengkompromikan) antara kedua ayat itu adalah (dengan memahami) bahwa hidayah yang disebut di ayat pertama adalah hidayah dalam bentuk taufiq dan pengambilan manfaat.
Sedangkan hidayah dalam ayat yang kedua adalah hidayah yang bermakna penjelasan dan penyampaian arahan.

Contoh lain yang hampir sama dengan itu adalah firman Allah Taโ€™ala terhadap Rasul-Nya shollallahu alaihi wasallam:

ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ุง ุชูŽู‡ู’ุฏููŠ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุจูŽุจู’ุชูŽ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠูŽู‡ู’ุฏููŠ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุดูŽุงุกู

Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) tidaklah memberi hidayah kepada orang yang engkau cintai (sekalipun). Akan tetapi Allah lah yang memberi hidayah kepada siapa yang dikehendakiNya (Q.S al-Qoshosh ayat 56)

Dan firman Allah:
ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽุชูŽู‡ู’ุฏููŠ ุฅูู„ูŽู‰ ุตูุฑูŽุงุทู ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู…ู
Dan sesungguhnya engkau benar-benar pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus (Q.S asy-Syuuro ayat 52)
Ayat yang pertama bermakna hidayah taufiq sedangkan yang kedua adalah hidayah yang bermakna penjelasan

Contoh lain tentang ayat-ayat yang dianggap ada kontradiksi adalah firman Allah Taโ€™ala:

ุดูŽู‡ูุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู„ุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ู‡ููˆูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽู„ุงุฆููƒูŽุฉู ูˆูŽุฃููˆู„ููˆ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู

โ€œAllah bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan kecuali Dia, demikian juga (persaksian) para Malaikat dan para Ulamaโ€ (Q.S Aali Imran ayat 18)

Dan firman Allah :
ูˆูŽู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฅูู„ูŽู‡ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡
Dan tidak ada sesembahan kecuali Allah (Q.S Aali Imran ayat 62)

Dan firman Allah :
ููŽู„ุง ุชูŽุฏู’ุนู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู„ูŽู‡ุงู‹ ุขุฎูŽุฑูŽ ููŽุชูŽูƒููˆู†ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุนูŽุฐู‘ูŽุจููŠู†ูŽ

Maka janganlah engkau menyembah kepada sesembahan lain bersamaan dengan (perbuatanmu) menyembah Allah sehingga engkau akan termasuk orang yang diadzab (Q.S asy-Syuโ€™araaโ€™ ayat 213)

Dan firman Allah:
ููŽู…ูŽุง ุฃูŽุบู’ู†ูŽุชู’ ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ู’ ุขู„ูู‡ูŽุชูู‡ูู…ู ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ูŠูŽุฏู’ุนููˆู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุฏููˆู†ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุกู ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฌูŽุงุกูŽ ุฃูŽู…ู’ุฑู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ุฒูŽุงุฏููˆู‡ูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุชูŽุชู’ุจููŠุจู

Tidaklah bermanfaat sama sekali sesembahan-sesembahan mereka yang mereka sembah selain Allah ketika datang perintah Rabbmu (adzabNya). Tidaklah menambah mereka kecuali kebinasaan (Q.S Hud ayat 101)

Dua ayat yang pertama meniadakan Uluhiyyah (sesembahan) selain Allah Taโ€™ala. Sedangkan dua ayat yang terakhir menetapkan adanya Uluhiyyah (sesembahan) lain selain Allah.

Cara menggabungkan ayat-ayat tersebut adalah bahwasanya Uluhiyyah yang khusus untuk Allah adalah Uluhiyyah yang haq (benar). Sedangkan Uluhiyyah yang ditetapkan untuk selain-Nya adalah Uluhiyyah yang batil. Berdasarkan firman Allah Taโ€™ala:

ุฐูŽู„ููƒูŽ ุจูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽุฏู’ุนููˆู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุฏููˆู†ูู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุจูŽุงุทูู„ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ูƒูŽุจููŠุฑู
Yang demikian itu karena Allah adalah (sesembahan) yang haq sedangkan yang mereka sembah selainNya adalah batil dan sesungguhnya Allah adalah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar (Q.S al-Hajj ayat 62)

Di antara contoh lain (ayat-ayat yang dianggap kontradiksi) adalah firman Allah Taโ€™ala

ู‚ูู„ู’ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ุง ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู„ู’ููŽุญู’ุดูŽุงุกู
Katakanlah bahwasanya Allah tidaklah memerintahkan kepada perbuatan keji (Q.S al-Aโ€™raaf ayat 28)

Dan firman Allah:

ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุฑูŽุฏู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ู†ูู‡ู’ู„ููƒูŽ ู‚ูŽุฑู’ูŠูŽุฉู‹ ุฃูŽู…ูŽุฑู’ู†ูŽุง ู…ูุชู’ุฑูŽูููŠู‡ูŽุง ููŽููŽุณูŽู‚ููˆุง ูููŠู‡ูŽุง ููŽุญูŽู‚ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู„ู ููŽุฏูŽู…ู‘ูŽุฑู’ู†ูŽุงู‡ูŽุง ุชูŽุฏู’ู…ููŠุฑุงู‹
Dan jika Kami berkeinginan untuk membinasakan suatu kampung, Kami akan perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di antara mereka kemudian mereka bersikap fasiq sehingga terjadilah ketetapan adzab bagi mereka, maka Kami hancurkan kampung itu dengan sehancur-hancurnya (Q.S al-Israaโ€™ ayat 16).

Ayat pertama meniadakan perintah Allah untuk berbuat keji (kemaksiatan, dan semisalnya). Sedangkan ayat yang kedua secara dzhahir terlihat bahwa Allah memerintahkan perbuatan fasiq. Cara menggabungkan kedua ayat tersebut adalah bahwa pada ayat pertama yang dimaksud dengan perintah Allah adalah perintah secara syarโ€™i. Allah Taโ€™ala tidak pernah memerintahkan secara syarโ€™i untuk berbuat keji. Berdasarkan firman Allah Taโ€™ala:

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู„ู’ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠุชูŽุงุกู ุฐููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุจูŽู‰ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ููŽุญู’ุดูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุบู’ูŠู ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู†ูŽ
Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada keadilan, perbuatan baik, dan memberikan (nafkah) kepada karib kerabat dan Dia melarang perbuatan keji, kemunkaran, dan sikap sewenang-wenang. Demikianlah Allah memberikan nasihat kepada kalian agar kalian ingat (Q.S anNahl ayat 90)

Sedangkan perintah yang dimaksud dalam ayat yang kedua adalah perintah secara Kauniy (Allah menakdirkannya terjadi). Allah memerintahkannya secara Kauniy sesuai dengan yang dikehendakiNya berdasarkan hikmahNya. Ini sesuai dengan firman Allah Taโ€™ala:

ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽู…ู’ุฑูู‡ู ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุดูŽูŠู’ุฆุงู‹ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ููˆู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ูƒูู†ู’ ููŽูŠูŽูƒููˆู†ู
Sesungguhnya perintah Allah jika Dia menginginkan sesuatu (terjadi), Dia berkata: Jadilah, maka terjadilah (Q.S Yasin ayat 82)

Barangsiapa yang mengharapkan contoh-contoh tambahan (penjelasan terhadap ayat-ayat yang dianggap bertentangan) silakan merujuk pada kitab Syaikh asy-Syinqithiy yang diisyaratkan tadi

(Ushul fit Tafsir karya Syaikh Ibn Utsaimin hal 46-47)

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

Menepis Anggapan Kontradiksi dalam Al Qur'an
Sumber gambar : Twenty 20

๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆLafadz Asli:

ู…ูˆู‡ู… ุงู„ุชุนุงุฑุถ ููŠ ุงู„ู‚ุฑุขู†
ุงู„ุชุนุงุฑุถ ููŠ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฃู† ุชุชู‚ุงุจู„ ุขูŠุชุงู† ุŒ ุจุญูŠุซ ูŠู…ู†ุน ู…ุฏู„ูˆู„ ุฅุญุฏุงู‡ู…ุง ู…ุฏู„ูˆู„ ุงู„ุฃุฎุฑู‰ ุŒ ู…ุซู„ ุฃู† ุชูƒูˆู† ุฅุญุฏุงู‡ู…ุง ู…ุซุจุชู‡ ู„ุดุฆ ูˆุงู„ุฃุฎุฑู‰ ู†ุงููŠุฉ ููŠู‡ .
ูˆู„ุง ูŠู…ูƒู† ุฃู† ูŠู‚ุน ุงู„ุชุนุงุฑุถ ุจูŠู† ุขูŠุชูŠู† ู…ุฏู„ูˆู„ู‡ู…ุง ุฎุจุฑูŠ ุŒ ู„ุฃู†ู‡ ูŠู„ุฒู… ูƒูˆู† ุฅุญุฏุงู‡ู…ุง ูƒุฐุจุง ุŒ ูˆู‡ูˆ ู…ุณุชุญูŠู„ ููŠ ุฃุฎุจุงุฑ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุŒ ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : ( ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุตู’ุฏูŽู‚ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุญูŽุฏููŠุซุงู‹)(ุงู„ู†ุณุงุก: ุงู„ุขูŠุฉ 87) (ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุตู’ุฏูŽู‚ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ููŠู„ุงู‹)(ุงู„ู†ุณุงุก: ุงู„ุขูŠุฉ 122) ) ูˆู„ุง ูŠู…ูƒู† ุฃู† ูŠู‚ุน ุงู„ุชุนุงุฑุถ ุจูŠู† ุขูŠุชูŠู† ู…ุฏู„ูˆู„ู‡ู…ุง ุญูƒู…ูŠ ุ› ู„ุฃู† ุงู„ุฃุฎูŠุฑุฉ ู…ู†ู‡ู…ุง ู†ุงุณุฎุฉ ู„ู„ุฃูˆู„ู‰ ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ (ู…ูŽุง ู†ูŽู†ู’ุณูŽุฎู’ ู…ูู†ู’ ุขูŠูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ู†ูู†ู’ุณูู‡ูŽุง ู†ูŽุฃู’ุชู ุจูุฎูŽูŠู’ุฑู ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ู…ูุซู’ู„ูู‡ูŽุง)(ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: ุงู„ุขูŠุฉ 106) ูˆุฅุฐุง ุซุจุช ุงู„ู†ุณุฎ ูƒุงู† ุญูƒู… ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ุบูŠุฑ ู‚ุงุฆู… ูˆู„ุง ู…ุนุงุฑุถ ู„ู„ุฃุฎูŠุฑุฉ .
ูˆุฅุฐุง ุฑุฃูŠุช ู…ุง ูŠูˆู‡ู… ุงู„ุชุนุงุฑุถ ู…ู† ุฐู„ูƒ ุŒ ูุญุงูˆู„ ุงู„ุฌู…ุน ุจูŠู†ู‡ู…ุง ุŒ ูุฅู† ู„ู… ูŠุชุจูŠู† ู„ูƒ ูˆุฌุจ ุนู„ูŠูƒ ุงู„ุชูˆู‚ู ุŒ ูˆุชูƒู„ ุงู„ุฃู…ุฑ ุฅู„ู‰ ุนุงู„ู…ู‡ . ูˆู‚ุฏ ุฐูƒุฑ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ุฑุญู…ู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ุฃู…ุซู„ุฉ ูƒุซูŠุฑุฉ ู„ู…ุง ูŠูˆู‡ู… ุงู„ุชุนุงุฑุถ ุŒ ุจูŠู†ูˆุง ุงู„ุฌู…ุน ููŠ ุฐู„ูƒ . ูˆู…ู† ุฃุฌู…ุน ู…ุง ุฑุฃูŠุช ููŠ ู‡ุฐุง ุงู„ู…ูˆุถูˆุน ูƒุชุงุจ " ุฏูุน ุฅูŠู‡ุงู… ุงู„ุงุถุทุฑุงุจ ุนู† ุฃูŠ ุงู„ูƒุชุงุจ " ู„ู„ุดูŠุฎ ู…ุญู…ุฏ ุงู„ุฃู…ูŠู† ุงู„ุดู†ู‚ูŠุทูŠ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰
ูู…ู† ุฃู…ุซู„ุฉ ุฐู„ูƒ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ููŠ ุงู„ู‚ุฑุขู† : ( ู‡ูุฏู‰ู‹ ู„ูู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููŠู†ูŽ)(ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: ุงู„ุขูŠุฉ 2) ูˆู‚ูˆู„ู‡ ููŠู‡ : (ุดูŽู‡ู’ุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฃูู†ู’ุฒูู„ูŽ ูููŠู‡ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ู‡ูุฏู‰ู‹ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุงุณ)(ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: ุงู„ุขูŠุฉ 185) ูุฌุนู„ ู‡ุฏุงูŠุฉ ุงู„ู‚ุฑุขู† ููŠ ุงู„ุขูŠุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ุฎุงุตุฉ ุจุงู„ู…ุชู‚ูŠู† ุŒ ูˆููŠ ุงู„ุซุงู†ูŠุฉ ุนุงู…ุฉ ู„ู„ู†ุงุณ ุŒ ูˆุงู„ุฌู…ุน ุจูŠู†ู‡ู…ุง ุฃู† ุงู„ู‡ุฏุงูŠุฉ ููŠ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ู‡ุฏุงูŠุฉ ุงู„ุชูˆููŠู‚ ูˆุงู„ุงู†ุชูุงุน ุŒ ูˆุงู„ู‡ุฏุงูŠุฉ ููŠ ุงู„ุซุงู†ูŠุฉ ู‡ุฏุงูŠุฉ ุงู„ุชุจูŠุงู† ูˆุงู„ุฅุฑุดุงุฏ .ูˆู†ุธูŠุฑ ู‡ุงุชูŠู† ุงู„ุขูŠุชูŠู† ุŒ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ููŠ ุงู„ุฑุณูˆู„ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… : (ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ุง ุชูŽู‡ู’ุฏููŠ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุจูŽุจู’ุชูŽ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠูŽู‡ู’ุฏููŠ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุดูŽุงุกู) (ุงู„ู‚ุตุต:56) ูˆู‚ูˆู„ู‡ ููŠู‡ ( ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽุชูŽู‡ู’ุฏููŠ ุฅูู„ูŽู‰ ุตูุฑูŽุงุทู ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู…ู)(ุงู„ุดูˆุฑู‰: ุงู„ุขูŠุฉ 52) ูุงู„ุฃูˆู„ู‰ ู‡ุฏุงูŠุฉ ุงู„ุชูˆููŠู‚ ูˆุงู„ุซุงู†ูŠุฉ ู‡ุฏุงูŠุฉ ุงู„ุชุจูŠูŠู† .
ูˆู…ู† ุฃู…ุซู„ุฉ ุฐู„ูƒ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : (ุดูŽู‡ูุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู„ุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ู‡ููˆูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽู„ุงุฆููƒูŽุฉู ูˆูŽุฃููˆู„ููˆ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู) (ุขู„ ุนู…ุฑุงู†: ุงู„ุขูŠุฉ 18) ูˆู‚ูˆู„ู‡ (ูˆูŽู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฅูู„ูŽู‡ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡)(ุขู„ ุนู…ุฑุงู†: ุงู„ุขูŠุฉ 62) ูˆู‚ูˆู„ู‡ :( ููŽู„ุง ุชูŽุฏู’ุนู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู„ูŽู‡ุงู‹ ุขุฎูŽุฑูŽ ููŽุชูŽูƒููˆู†ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุนูŽุฐู‘ูŽุจููŠู†ูŽ) (ุงู„ุดุนุฑุงุก:213) ูˆู‚ูˆู„ู‡ : ( ููŽู…ูŽุง ุฃูŽุบู’ู†ูŽุชู’ ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ู’ ุขู„ูู‡ูŽุชูู‡ูู…ู ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ูŠูŽุฏู’ุนููˆู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุฏููˆู†ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุกู ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฌูŽุงุกูŽ ุฃูŽู…ู’ุฑู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ุฒูŽุงุฏููˆู‡ูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุชูŽุชู’ุจููŠุจู)(ู‡ูˆุฏ: ุงู„ุขูŠุฉ 101) ูููŠ ุงู„ุขูŠุชูŠู† ุงู„ุฃูˆู„ูŠูŠู† ู†ููŠ ุงู„ุฃู„ูˆู‡ูŠุฉ ุนู…ุง ุณูˆู‰ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูˆููŠ ุงู„ุฃุฎุฑูŠูŠู† ุฅุซุจุงุช ุงู„ุฃู„ูˆู‡ูŠุฉ ู„ุบูŠุฑู‡ .ูˆุงู„ุฌู…ุน ุจูŠู† ุฐู„ูƒ ุฃู† ุงู„ุฃู„ูˆู‡ูŠุฉ ุงู„ุฎุงุตุฉ ุจุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ู‡ูŠ ุงู„ุฃู„ูˆู‡ูŠุฉ ุงู„ุญู‚ ุŒ ูˆุฃู† ุงู„ู…ุซุจุชุฉ ู„ุบูŠุฑู‡ ู‡ูŠ ุงู„ุฃู„ูˆู‡ูŠุฉ ุงู„ุจุงุทู„ุฉ ุ› ู„ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : (ุฐูŽู„ููƒูŽ ุจูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽุฏู’ุนููˆู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุฏููˆู†ูู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุจูŽุงุทูู„ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ูƒูŽุจููŠุฑู) (ุงู„ุญุฌ:62)
ูˆู…ู† ุฃู…ุซู„ุฉ ุฐู„ูƒ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : ( ู‚ูู„ู’ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ุง ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู„ู’ููŽุญู’ุดูŽุงุกู)(ู„ุฃุนุฑุงู: ุงู„ุขูŠุฉ 28) ูˆู‚ูˆู„ู‡ (ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุฑูŽุฏู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ู†ูู‡ู’ู„ููƒูŽ ู‚ูŽุฑู’ูŠูŽุฉู‹ ุฃูŽู…ูŽุฑู’ู†ูŽุง ู…ูุชู’ุฑูŽูููŠู‡ูŽุง ููŽููŽุณูŽู‚ููˆุง ูููŠู‡ูŽุง ููŽุญูŽู‚ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู„ู ููŽุฏูŽู…ู‘ูŽุฑู’ู†ูŽุงู‡ูŽุง ุชูŽุฏู’ู…ููŠุฑุงู‹) (ุงู„ุฅุณุฑุงุก :16) ูููŠ ุงู„ุขูŠุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ู†ููŠ ุฃู† ูŠุฃู…ุฑ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุจุงู„ูุญุดุงุก ุŒ ูˆุธุงู‡ุฑ ุงู„ุซุงู†ูŠุฉ ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูŠุฃู…ุฑ ุจู…ุง ู‡ูˆ ูุณู‚ . ูˆุงู„ุฌู…ุน ุจูŠู†ู‡ู…ุง ุฃู† ุงู„ุฃู…ุฑ ููŠ ุงู„ุขูŠุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ู‡ูˆ ุงู„ุฃู…ุฑ ุงู„ุดุฑุนูŠ ุŒ ูˆุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ู„ุง ูŠุฃู…ุฑ ุดุฑุนุง ุจุงู„ูุญุดุงุก ู„ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : (ุฅูู†ู‘ูŽ
Menepis Anggapan Kontradiksi dalam Al Qur'an
Sumber gambar : Twenty 20

๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆLafadz Asli:

ู…ูˆู‡ู… ุงู„ุชุนุงุฑุถ ููŠ ุงู„ู‚ุฑุขู†
ุงู„ุชุนุงุฑุถ ููŠ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฃู† ุชุชู‚ุงุจู„ ุขูŠุชุงู† ุŒ ุจุญูŠุซ ูŠู…ู†ุน ู…ุฏู„ูˆู„ ุฅุญุฏุงู‡ู…ุง ู…ุฏู„ูˆู„ ุงู„ุฃุฎุฑู‰ ุŒ ู…ุซู„ ุฃู† ุชูƒูˆู† ุฅุญุฏุงู‡ู…ุง ู…ุซุจุชู‡ ู„ุดุฆ ูˆุงู„ุฃุฎุฑู‰ ู†ุงููŠุฉ ููŠู‡ .
ูˆู„ุง ูŠู…ูƒู† ุฃู† ูŠู‚ุน ุงู„ุชุนุงุฑุถ ุจูŠู† ุขูŠุชูŠู† ู…ุฏู„ูˆู„ู‡ู…ุง ุฎุจุฑูŠ ุŒ ู„ุฃู†ู‡ ูŠู„ุฒู… ูƒูˆู† ุฅุญุฏุงู‡ู…ุง ูƒุฐุจุง ุŒ ูˆู‡ูˆ ู…ุณุชุญูŠู„ ููŠ ุฃุฎุจุงุฑ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุŒ ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : ( ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุตู’ุฏูŽู‚ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุญูŽุฏููŠุซุงู‹)(ุงู„ู†ุณุงุก: ุงู„ุขูŠุฉ 87) (ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุตู’ุฏูŽู‚ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ููŠู„ุงู‹)(ุงู„ู†ุณุงุก: ุงู„ุขูŠุฉ 122) ) ูˆู„ุง ูŠู…ูƒู† ุฃู† ูŠู‚ุน ุงู„ุชุนุงุฑุถ ุจูŠู† ุขูŠุชูŠู† ู…ุฏู„ูˆู„ู‡ู…ุง ุญูƒู…ูŠ ุ› ู„ุฃู† ุงู„ุฃุฎูŠุฑุฉ ู…ู†ู‡ู…ุง ู†ุงุณุฎุฉ ู„ู„ุฃูˆู„ู‰ ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ (ู…ูŽุง ู†ูŽู†ู’ุณูŽุฎู’ ู…ูู†ู’ ุขูŠูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ู†ูู†ู’ุณูู‡ูŽุง ู†ูŽุฃู’ุชู ุจูุฎูŽูŠู’ุฑู ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ู…ูุซู’ู„ูู‡ูŽุง)(ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: ุงู„ุขูŠุฉ 106) ูˆุฅุฐุง ุซุจุช ุงู„ู†ุณุฎ ูƒุงู† ุญูƒู… ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ุบูŠุฑ ู‚ุงุฆู… ูˆู„ุง ู…ุนุงุฑุถ ู„ู„ุฃุฎูŠุฑุฉ .
ูˆุฅุฐุง ุฑุฃูŠุช ู…ุง ูŠูˆู‡ู… ุงู„ุชุนุงุฑุถ ู…ู† ุฐู„ูƒ ุŒ ูุญุงูˆู„ ุงู„ุฌู…ุน ุจูŠู†ู‡ู…ุง ุŒ ูุฅู† ู„ู… ูŠุชุจูŠู† ู„ูƒ ูˆุฌุจ ุนู„ูŠูƒ ุงู„ุชูˆู‚ู ุŒ ูˆุชูƒู„ ุงู„ุฃู…ุฑ ุฅู„ู‰ ุนุงู„ู…ู‡ . ูˆู‚ุฏ ุฐูƒุฑ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ุฑุญู…ู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ุฃู…ุซู„ุฉ ูƒุซูŠุฑุฉ ู„ู…ุง ูŠูˆู‡ู… ุงู„ุชุนุงุฑุถ ุŒ ุจูŠู†ูˆุง ุงู„ุฌู…ุน ููŠ ุฐู„ูƒ . ูˆู…ู† ุฃุฌู…ุน ู…ุง ุฑุฃูŠุช ููŠ ู‡ุฐุง ุงู„ู…ูˆุถูˆุน ูƒุชุงุจ " ุฏูุน ุฅูŠู‡ุงู… ุงู„ุงุถุทุฑุงุจ ุนู† ุฃูŠ ุงู„ูƒุชุงุจ " ู„ู„ุดูŠุฎ ู…ุญู…ุฏ ุงู„ุฃู…ูŠู† ุงู„ุดู†ู‚ูŠุทูŠ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰
ูู…ู† ุฃู…ุซู„ุฉ ุฐู„ูƒ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ููŠ ุงู„ู‚ุฑุขู† : ( ู‡ูุฏู‰ู‹ ู„ูู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููŠู†ูŽ)(ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: ุงู„ุขูŠุฉ 2) ูˆู‚ูˆู„ู‡ ููŠู‡ : (ุดูŽู‡ู’ุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฃูู†ู’ุฒูู„ูŽ ูููŠู‡ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ู‡ูุฏู‰ู‹ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุงุณ)(ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: ุงู„ุขูŠุฉ 185) ูุฌุนู„ ู‡ุฏุงูŠุฉ ุงู„ู‚ุฑุขู† ููŠ ุงู„ุขูŠุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ุฎุงุตุฉ ุจุงู„ู…ุชู‚ูŠู† ุŒ ูˆููŠ ุงู„ุซุงู†ูŠุฉ ุนุงู…ุฉ ู„ู„ู†ุงุณ ุŒ ูˆุงู„ุฌู…ุน ุจูŠู†ู‡ู…ุง ุฃู† ุงู„ู‡ุฏุงูŠุฉ ููŠ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ู‡ุฏุงูŠุฉ ุงู„ุชูˆููŠู‚ ูˆุงู„ุงู†ุชูุงุน ุŒ ูˆุงู„ู‡ุฏุงูŠุฉ ููŠ ุงู„ุซุงู†ูŠุฉ ู‡ุฏุงูŠุฉ ุงู„ุชุจูŠุงู† ูˆุงู„ุฅุฑุดุงุฏ .ูˆู†ุธูŠุฑ ู‡ุงุชูŠู† ุงู„ุขูŠุชูŠู† ุŒ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ููŠ ุงู„ุฑุณูˆู„ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… : (ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ุง ุชูŽู‡ู’ุฏููŠ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุจูŽุจู’ุชูŽ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠูŽู‡ู’ุฏููŠ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุดูŽุงุกู) (ุงู„ู‚ุตุต:56) ูˆู‚ูˆู„ู‡ ููŠู‡ ( ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽุชูŽู‡ู’ุฏููŠ ุฅูู„ูŽู‰ ุตูุฑูŽุงุทู ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู…ู)(ุงู„ุดูˆุฑู‰: ุงู„ุขูŠุฉ 52) ูุงู„ุฃูˆู„ู‰ ู‡ุฏุงูŠุฉ ุงู„ุชูˆููŠู‚ ูˆุงู„ุซุงู†ูŠุฉ ู‡ุฏุงูŠุฉ ุงู„ุชุจูŠูŠู† .
ูˆู…ู† ุฃู…ุซู„ุฉ ุฐู„ูƒ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : (ุดูŽู‡ูุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู„ุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ู‡ููˆูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽู„ุงุฆููƒูŽุฉู ูˆูŽุฃููˆู„ููˆ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู) (ุขู„ ุนู…ุฑุงู†: ุงู„ุขูŠุฉ 18) ูˆู‚ูˆู„ู‡ (ูˆูŽู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฅูู„ูŽู‡ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡)(ุขู„ ุนู…ุฑุงู†: ุงู„ุขูŠุฉ 62) ูˆู‚ูˆู„ู‡ :( ููŽู„ุง ุชูŽุฏู’ุนู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู„ูŽู‡ุงู‹ ุขุฎูŽุฑูŽ ููŽุชูŽูƒููˆู†ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุนูŽุฐู‘ูŽุจููŠู†ูŽ) (ุงู„ุดุนุฑุงุก:213) ูˆู‚ูˆู„ู‡ : ( ููŽู…ูŽุง ุฃูŽุบู’ู†ูŽุชู’ ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ู’ ุขู„ูู‡ูŽุชูู‡ูู…ู ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ูŠูŽุฏู’ุนููˆู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุฏููˆู†ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุกู ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฌูŽุงุกูŽ ุฃูŽู…ู’ุฑู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ุฒูŽุงุฏููˆู‡ูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุชูŽุชู’ุจููŠุจู)(ู‡ูˆุฏ: ุงู„ุขูŠุฉ 101) ูููŠ ุงู„ุขูŠุชูŠู† ุงู„ุฃูˆู„ูŠูŠู† ู†ููŠ ุงู„ุฃู„ูˆู‡ูŠุฉ ุนู…ุง ุณูˆู‰ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูˆููŠ ุงู„ุฃุฎุฑูŠูŠู† ุฅุซุจุงุช ุงู„ุฃู„ูˆู‡ูŠุฉ ู„ุบูŠุฑู‡ .ูˆุงู„ุฌู…ุน ุจูŠู† ุฐู„ูƒ ุฃู† ุงู„ุฃู„ูˆู‡ูŠุฉ ุงู„ุฎุงุตุฉ ุจุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ู‡ูŠ ุงู„ุฃู„ูˆู‡ูŠุฉ ุงู„ุญู‚ ุŒ ูˆุฃู† ุงู„ู…ุซุจุชุฉ ู„ุบูŠุฑู‡ ู‡ูŠ ุงู„ุฃู„ูˆู‡ูŠุฉ ุงู„ุจุงุทู„ุฉ ุ› ู„ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : (ุฐูŽู„ููƒูŽ ุจูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽุฏู’ุนููˆู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุฏููˆู†ูู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุจูŽุงุทูู„ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ูƒูŽุจููŠุฑู) (ุงู„ุญุฌ:62)
ูˆู…ู† ุฃู…ุซู„ุฉ ุฐู„ูƒ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : ( ู‚ูู„ู’ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ุง ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู„ู’ููŽุญู’ุดูŽุงุกู)(ู„ุฃุนุฑุงู: ุงู„ุขูŠุฉ 28) ูˆู‚ูˆู„ู‡ (ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุฑูŽุฏู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ู†ูู‡ู’ู„ููƒูŽ ู‚ูŽุฑู’ูŠูŽุฉู‹ ุฃูŽู…ูŽุฑู’ู†ูŽุง ู…ูุชู’ุฑูŽูููŠู‡ูŽุง ููŽููŽุณูŽู‚ููˆุง ูููŠู‡ูŽุง ููŽุญูŽู‚ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู„ู ููŽุฏูŽู…ู‘ูŽุฑู’ู†ูŽุงู‡ูŽุง ุชูŽุฏู’ู…ููŠุฑุงู‹) (ุงู„ุฅุณุฑุงุก :16) ูููŠ ุงู„ุขูŠุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ู†ููŠ ุฃู† ูŠุฃู…ุฑ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุจุงู„ูุญุดุงุก ุŒ ูˆุธุงู‡ุฑ ุงู„ุซุงู†ูŠุฉ ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูŠุฃู…ุฑ ุจู…ุง ู‡ูˆ ูุณู‚ . ูˆุงู„ุฌู…ุน ุจูŠู†ู‡ู…ุง ุฃู† ุงู„ุฃู…ุฑ ููŠ ุงู„ุขูŠุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ู‡ูˆ ุงู„ุฃู…ุฑ ุงู„ุดุฑุนูŠ ุŒ ูˆุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ู„ุง ูŠุฃู…ุฑ ุดุฑุนุง ุจุงู„ูุญุดุงุก ู„ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : (ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู„ู’ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠุชูŽุงุกู ุฐููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุจูŽู‰ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ููŽุญู’ุดูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุบู’ูŠู ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู†ูŽ) (ุงู„ู†ุญู„:90) ูˆุงู„ุฃู…ุฑ ููŠ ุงู„ุขูŠุฉ ุงู„ุซุงู†ูŠุฉ ู‡ูˆ ุงู„ุฃู…ุฑ ุงู„ูƒูˆู†ูŠ ุŒ ูˆุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูŠุฃู…ุฑ ูƒูˆู†ุง ุจู…ุง ุดุงุก ุญุณุจ ู…ุง ุชู‚ุชุถูŠู‡ ุญูƒู…ุชู‡ ู„ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : (ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽู…ู’ุฑูู‡ู ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุดูŽูŠู’ุฆุงู‹ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ููˆู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ูƒูู†ู’ ููŽูŠูŽูƒููˆู†ู) (ูŠู‘ุณ:82) .ูˆู…ู† ุฑุงู… ุฒูŠุงุฏุฉ ุฃู…ุซู„ุฉ ูู„ูŠุฑุฌุน ุฅู„ู‰ ูƒุชุงุจ ุงู„ุดูŠุฎ ุงู„ุดู†ู‚ูŠุทูŠ ุงู„ู…ุดุงุฑ ุฅู„ูŠู‡ ุขู†ูุง .

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

Sekianlah artikel Menepis Anggapan Kontradiksi dalam Al Qur'an kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Menepis Anggapan Kontradiksi dalam Al Qur'an


Anda sekarang membaca artikel Menepis Anggapan Kontradiksi dalam Al Qur'an dengan alamat link https://gs-infoku.blogspot.com/2017/10/menepis-anggapan-kontradiksi-dalam-al.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :