Nasihat Untuk Menuntut Ilmu Syari & Apa Saja yang Perlu Dipelajari? - Gradation Info

Nasihat Untuk Menuntut Ilmu Syari & Apa Saja yang Perlu Dipelajari?

Nasihat Untuk Menuntut Ilmu Syari & Apa Saja yang Perlu Dipelajari? - Sahabat yang berbahagia, kali ini Gradation Info akan memberikan informasi penting , viral dan terupdate dengan judul Nasihat Untuk Menuntut Ilmu Syari & Apa Saja yang Perlu Dipelajari? yang telah kami analisa dan cari persiapkan dengan matang untuk anda baca semua. Semoga imformasi yang kami sajikan mengenai Artikel Islam, yang kami tulis ini dapat anda menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan barokah bagi semuanya.

Judul : Nasihat Untuk Menuntut Ilmu Syari & Apa Saja yang Perlu Dipelajari?
link : Nasihat Untuk Menuntut Ilmu Syari & Apa Saja yang Perlu Dipelajari?

Nasihat Untuk Menuntut Ilmu Syari & Apa Saja yang Perlu Dipelajari?

Faedah Tanya Jawab oleh Ustadz Abu Utsman Kharisman hafizhahullah tertanggal 11 Syawal 1438 H/ 05 Juli 2017. Artikel yang cukup panjang. Semoga bermanfaat untuk kita semua terutama dalam memotivasi untuk semangat menuntut ilmu.

Pertanyaan:

Bismillah. Afwan ustadz, mohon nasehatnya kepada kami agar tetap semangat menuntut ilmu syari dan apa arahan antum agar belajar kami terarah?

Dengan fenomena banyaknya grup WA dan channel telegram seakan-akan membuat kami termanjakan.

Sekalian, min fadhlik silsilah apa saja bagi pemula yang sebaiknya dipelajari dalam bidang akidah, fiqih dan bahasa Arab?

Jazaakumullahu khayran

Nasihat Untuk Menuntut Ilmu Syari & Apa Saja yang Perlu Dipelajari?
Sumber gambar : t.me/annajiyahdesign
Jawaban:

Ilmu syar'i adalah kebutuhan setiap muslim. Imam Ahmad menjelaskan bahwa kebutuhan seseorang thd  ilmu syar'i lebih dibandingkan kebutuhannya thd makan dan minum. Kalau makan dan minum dibutuhkan hanya beberapa kali saja dalam sehari, sedangkan ilmu syar'i dibutuhkan pd segenap waktu dlm kehidupan seseorang. Bagaimana caranya agar ia menjalani kehidupan ini sesuai dgn yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya. Sejak bangun tidur hingga tidur lagi tentunya segenap aktivitas hidup kita butuh bimbingan ilmu.

Keberadaan grup-grup WA dan channel telegram yg membahas faidah-faidah ilmu syar'i adalah suatu hal yg patut disyukuri. Di dalamnya terdapat faidah yg banyak. Namun, seseorang tidak bisa mencukupkan hanya dari WA dan telegram saja, meski ia bergabung dgn ribuan grup WA dan telegram di HPnya.

Sumber ilmu yg terbaik adalah majelis ilmu di masjid atau di ma'had-ma'had. Kebaikan, fadhilah, dan keberkahan yg terkandung di dalamnya tak bisa dipadankan dgn media ilmu yg lain.

Niatan seseorang dalam menuntut ilmu seharusnya adalah ikhlas mengharapkan keridhaan Allah. Ia berharap dgn ilmu yg ia pelajari semakin mendekatkan dirinya kepada Allah. Ia berusaha menghilangkan ketidaktahuan dari dirinya kemudian dari orang lain.

Menuntut ilmu butuh kesungguhan, konsistensi, dan pencapaian secara bertahap dan sistematis. Perlu menguatkan pondasi-pondasi keilmuan, sebelum melangkah ke jenjang berikutnya.

Alhamdulillah, di masa kini kita banyak terbantu dgn berlimpahnya sumber audio dari Ulama maupun para asatidzah. Tidak jarang suatu dars terbahas sampai selesai dalam sekian file audio, yg semuanya bisa diunduh. Itu semua kemudahan dari Allah Ta'ala.

Dalam ilmu tauhid, mulailah dari Qowaidul Arba'. Baca matannya, yg alhamdulillah sdh banyak yg diterjemahkan oleh Ahlussunnah. Baca matan secara keseluruhan utk mendapat gambaran utuhnya. Setelah itu, barulah membaca rincian penjelasan dari syarah para Ulama maupun yg dipandu para asatidzah kita. Demikian berlakukan utk seluruh pelajaran yg kita pelajari.

Kemudian berlanjut pada Ushulus Tsalatsah. Berikutnya, Kitabut Tauhid. Setelahnya, Kasyfusy Syubuhat.

Pembahasan Tauhid di atas lebih dominan pada Tauhid Uluhiyyah.

Selanjutnya, kajilah al-Aqidah al-Wasithiyyah. Bisa dilanjutkan kemudian dgn al-Aqidah atThohawiyyah.

Dalam pembahasan fiqh, mulailah dari fiqh thoharoh (bersuci) dan sholat, karena itulah kebutuhan utama yg tidak akan lepas dari seorang muslim.

Mulailah dari ringkasan-ringkasan karya para Ulama. Misalkan durusul muhimmah li 'aammatil ummah karya Syaikh Bin Baz. Atau Mulakhoshsh al-Fiqh karya Syaikh Sholih al-Fauzan. Bisa juga Fiqhul Muyassar yg disusun sekelompok para Ulama.

Untuk bahasa Arab, bagi yang ingin mengetahui kaidah-kaidah nahwu dasar bisa mempelajari Muqoddimah al-Aajurrumiyyah.

Durusul Lughoh al-Arobiyyah juga bagus. Di dalamnya sudah terdapat  pengajaran beberapa sendi bahasa Arab seperti Nahwu, Shorof, muhadatsah (percakapan), Imla' (dikte), dsb. Durusul Lughoh sdh ada panduan maupun kunci jawabannya di internet baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Ada juga yg telah menerbitkan kamus kosa kata yg dipakai dalam terjemahan bahasa Indonesia. Semuanya mudah dijangkau, dalam genggaman.

Bahasa Arab adalah kunci untuk mendalami ilmu syar'i. Bersemangatlah utk mempelajari bahasa Arab, minimal pada kemampuan pasif, sekedar memahami bacaan atau ceramah yg didengar.

Dua modal utama seseorang bisa memahami bacaan berbahasa Arab adalah pengetahuan tentang *struktur bahasa* dan *kosa kata*. Dua modal ini bagaikan sayap kiri dan kanan yg menyebabkan seseorang bisa terbang berkelana memahami bacaan berbahasa Arab.

Struktur bahasa berupa pengetahuan Nahwu dan Shorof. Sedangkan kosa kata adalah kumpulan mufrodat (terjemahan tiap kata) yang telah dikuasainya.

Untuk banyak menguasai kosa kata, jangan bosan-bosan membuka kamus. Sampai kamusnya yg bosan dgn kita (sehingga robek atau rusak parah karena sering dipakai).

Ada yg menguasai struktur bahasa (paham nahwu dan shorof) tapi kosa kata kurang, sulit memahami bacaan. Sebaliknya, yg kosa katanya banyak tapi struktur bahasa kurang, bisa berakibat salah dalam memahami atau menerjemahkan. Kedua hal itu perlu berjalan beriringan dgn baik.

Semoga yg sedikit ini bisa bermanfaat...

Contoh kumpulan audio pembahasan Qowaidul Arba' oleh asatidzah kita -hafidzhahumullah- :

1⃣Ust Askari

http://ift.tt/2t6qx26

2⃣Ust Abu Yasir Wildan, Bandung

http://ift.tt/2uq3W4e

Silakan download file mp3-nya

3⃣Ust Zuhair, Banjarmasin

http://ift.tt/2t6gLgw

Silakan belajar mengikat ilmu kita dgn tulisan. Menghimpun berbagai faidah dari berbagai sumber secara runtut dan sistematis. Terkelompokkan dalam bab, sub bab, maupun pasal yg sesuai.

Bisa dimulai dari Qowaidul Arba' tsb. Dari ustadz A kita dapat faidah A1, A2, dst... Dari ustadz B kita dapat faidah B1, B2, dst...

Rapikan dan kelompokkan. Dokumentasikan dgn baik. Jika berasal dari file audio, simpan filenya dan catat faidah itu didapat dari file ke berapa menit ke berapa. Jika kurang yakin dgn catatan thd apa yg didengar, ulangi lagi mendengarkannya pada menit yg dibutuhkan.

Catatan itu insyaallah akan sangat bermanfaat setidaknya bagi kita sendiri. Proses mencatat yg baik adalah proses memahamkan diri kita sendiri terlebih dahulu dan merapikannya dalam kalimat yg mudah dipahami agar orang lain yg membacanya mudah pula mengerti dgn baik. Jika ada yg tidak dipahami, bisa ditanyakan pada ikhwah lain atau ustadz yg dirasa lebih paham.

Catatan itu nantinya bermanfaat sbg bahan murajaah. Atau kita sampaikan ke istri, anak, saudara, atau teman kita.

Fokuskan catatan pada 3 hal:

Pertama: Kaidah atau kesimpulan hukum.

Kedua: Dalil atau hujjah yang mendasarinya

Ketiga: Penjelasan thd hujjah atau dalil itu, siapa Ulama yg menjelaskan, dan penjelasannya didapatkan di kitab apa.

Jika dirasa sulit, cukupkan mencatat poin pertama dan kedua saja.

Sebagai contoh:

1⃣ Larangan Beribadah Kepada Selain Allah karena Selain Allah Tidak Bisa Memberi Manfaat Atau Menolak Kemudharatan (kaidah atau kesimpulan hukum)

2⃣Dalilnya:

وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ  ۖ  فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِّنَ الظّٰلِمِينَ

"Dan jangan engkau menyembah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi bencana kepadamu selain Allah sebab jika engkau lakukan (yang demikian) maka sesungguhnya engkau termasuk orang-orang zalim."
(QS. Yunus 10: Ayat 106)

3⃣ Kalimat "termasuk orang yang dzhalim" itu artinya berbuat kesyirikan.

Hal itu sebagaimana penjelasan Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Si'diy dalam kitab Taisiir Kariimir Rahmaan fii Tafsiiri Kalaamil Mannaan (Penjelasan thd hujjah atau dalil itu, siapa Ulama yg menjelaskan, dan penjelasannya didapatkan di kitab apa)

Simpan catatan itu dengan baik dan catatan itu akan terus berkembang. Dalam perjalanan waktu, saat kita hadir di suatu majelis yg membahas kitab yg sama, selipkan faidah tambahan di bagian yg sesuai.

Sumber: grup WA al I'thisom

Sekianlah artikel Nasihat Untuk Menuntut Ilmu Syari & Apa Saja yang Perlu Dipelajari? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Nasihat Untuk Menuntut Ilmu Syari & Apa Saja yang Perlu Dipelajari?


Anda sekarang membaca artikel Nasihat Untuk Menuntut Ilmu Syari & Apa Saja yang Perlu Dipelajari? dengan alamat link https://gs-infoku.blogspot.com/2017/07/nasihat-untuk-menuntut-ilmu-syari-apa.html

Subscribe to receive free email updates: