Pembahasan Ringkas I'tikaf Ramadhan - Gradation Info

Pembahasan Ringkas I'tikaf Ramadhan

Pembahasan Ringkas I'tikaf Ramadhan - Sahabat yang berbahagia, kali ini Gradation Info akan memberikan informasi penting , viral dan terupdate dengan judul Pembahasan Ringkas I'tikaf Ramadhan yang telah kami analisa dan cari persiapkan dengan matang untuk anda baca semua. Semoga imformasi yang kami sajikan mengenai Artikel Islam, yang kami tulis ini dapat anda menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan barokah bagi semuanya.

Judul : Pembahasan Ringkas I'tikaf Ramadhan
link : Pembahasan Ringkas I'tikaf Ramadhan

APA SAJA SYARAT-SYARAT I’TIKAF?

Pertanyaan : ”Apa syarat-syarat i’tikaf? Apakah puasa termasuk syaratnya? Apakah seorang yang beri’tikaf boleh menjenguk orang sakit, memenuhi undangan atau melaksanakan kebutuhan keluarganya atau mengantar jenazah dan pergi bekerja?

J a w a b a n: 

”Yang disyariatkan, hendaknya i’tikaf itu dilakukan di Masjid yang dilaksanakan padanya shalat Jama'ah. Jika orang yang beri’tikaf itu orang yang wajib shalat Jum'at, dan masa i’tikafnya itu melalui waktu shalat jumat, maka  beri’tikaf di Masjid yang ditegakkan padanya shalat Jum'at itu lebih baik.

Beri’tikaf tidak harus melaksanakan puasa. Dan sunnahnya, seorang yang beri’tikaf itu tidak mejenguk orang sakit dimasa i’tikafnya, tidak memenuhi undangan, tidak menunaikan kebutuhan keluarganya, tidak menyaksikan jenazah, tidak pergi bekerja keluar dari masjid.

Berdasarkan apa yang tetap dari Aisyah, beliau radhiyallahu 'anha berkata :

السنة على المعتكف ألا يعود مريضًا، ولا يشهد جنازة، ولا يمس امرأة، ولا يباشرها، ولا يخرج لحاجة إلا لما لا بد منه

”Sunnahnya bagi orang yang beri’tikaf, hendaknya dia tidak menjenguk orang sakit, tidak menyaksikan jenazah, tidak berjimak dengan istrinya, tidak mencumbunya, tidak keluar masjid untuk keperluan kecuali karena keperluan yang harus dikerjakan.”

Dewan tetap untuk penelitian ilmiyah dan Fatwa
Ketua : Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz | Wakil ketua : Abdurrozzaq Afifi | Anggota : Abdullah bin Qu'ud

Sumber : http://ift.tt/2smTzNv

Kunjungi | http://ift.tt/2tkNYEz
@ForumSalafy


APAKAH DIPERBOLEHKAN I'TIKAF DI MALAM HARI SAMPAI SHOLAT FAJAR?


Oleh: Asy-Syaikh Sholih bin Fauzan Al-Fauzan حفظه الله تعالى

Pertanyaan : Apakah diperbolehkan berniat i'tikaf di malam hari sampai sholat fajr (subuh), kemudian datang kembali sebelum sholat maghrib, dan memperbaharui niat i'tikaf sampai fajar (subuh), dan demikian seterusnya?

J a w a b a n :

Diperbolehkan bernadzar untuk i'tikaf di malam-malam saja, 10 malam atau 20 malam. Ini diperbolehkan seperti dalam hadits Umar rodhiyallohu 'anhu. Dan malam itu dimulai sejak tenggelamnya matahari dan diakhiri dengan terbitnya fajar.

ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
☀ هل يجوز الاعتكاف ليلا حتى صلاة الفجر؟
🔹السؤال :

هل يجوز نية الاعتكاف ليلاً حتى صلاة الفجر، ثم المجيء قبل صلاة المغرب وتجديد نية الاعتكاف إلى الفجر وهكذا؟

🔹الجواب :

يجوز أن ينذر الاعتكاف في الليالي فقط، عشر ليالي أو عشرين ليلة، يجوز هذا كما في حديث عمر رضي الله عنه، ويبدأ الليل من غروب الشمس وينتهي بطلوع الفجر.

••••
http://ift.tt/1UbGZn6 | @ashhabussunnah

➖➖➖➖➖➖

Sabtu, 23 Sya'ban 1438H / 20 Mei 2017M - Masjid Diponegoro, Jl. Atmodirono Kompleks UNDIP Pleburan, Semarang

PAGI BERANGKAT KERJA PULANG MALAM LANJUT I'TIKAF


Pertanyaan :
     Bolehkah beri'tikaf dimalam hari dan bekerja disiang hari dikarenakan keterikatan dengan pekerjaan?

Dijawab oleh Al Ustadz Muhammad Afifuddin As Sidawy hafidzohulloh

Tanya jawab ringkas seputar problema anda bersama asatidzah ahlussunnah

Chanel Telegram : @TJAsatidzah


HUKUM BERI'TIKAF BAGI ORANG YANG MEMILIKI TUNTUTAN MENGURUSI KELUARGANYA


Asy Syaikh Al 'Allamah Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah_

P E R T A N Y A A N

"Seseorang yang memiliki tuntutan mengurusi keluarganya, apakah lebih utama baginya untuk beritikaf ?"

J A W A B A N

"I'tikaf adalah sunnah dan bukanlah wajib. Karena itu, apabila seseorang memiliki tuntutan mengurusi keluarganya, jika tuntutan itu bersifat wajib maka wajib untuk menunaikannya,

dia berdosa jika tetap beri'tikaf yang mana kedudukannya di bawah kewajiban tersebut.

Dan jika tuntutan itu bersifat tidak wajib maka terkadang menunaikan tuntutan tersebut lebih utama ketimbang ber'itikaf.

Inilah sahabat 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash radhiyallahu anhu, beliau mengatakan : "Demi Allah, saya akan berpuasa di siang hari dan bangun (shalat malam) di malam hari selama hidupku".

Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilnya dan bertanya kepadanya : "Apakah engkau mengatakan hal itu ?", beliau menjawab "Iya".

Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Berpuasalah dan berbukalah, tidurlah dan tegakkanlah shalat malam, sesungguhnya dirimu memiliki hak atasmu, Rabbmu memiliki hak atasmu, dan keluargamu memiliki hak atasmu" [HR. Al Bukhari dan Muslim]

Maka seseorang yang meninggalkan tuntutan kewajibannya demi beri'tikaf menunjukkan kekurangan ilmunya dan kurang kebijakannya juga.

Karena seseorang yang menunaikan kebutuhan keluarganya lebih utama daripada dia ber'itikaf.

Adapun seseorang yang tidak memiliki tuntutan kewajiban maka ber'itikaf disyariatkan baginya, jika dia punya tuntutan kewajiban di awal sepuluh hari terakhir dan terselesaikan di pertengahannya lalu hendak beri'tikaf di hari-hari yang tersisa maka tidak mengapa, sebab ia masuk dalam firman Allah Ta'ala :

📖 فَاتَّقُوا  اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا وَاَنْفِقُوْا خَيْرًا لِّاَنْفُسِكُمْ  ؕ   وَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

"Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung" [QS. At-Tagabun: Ayat 16]

Majmu' Fatawa Ibni 'Utsaimin (20/178)

http://bit.ly/alistifadah ::
Arsip WALIS » http://ift.tt/2tkxj3K
Kritik dan saran » http://goo.gl/d0M01P
Faedah Lain » http://ift.tt/1pnlPKL

-------------------------
(حكم الاعتكاف مع وجود التزامات للأهل)
====================
📮 من فتاوى سماحة الشيخ العلامة محمد بن صالح العثيمين رحمه الله 
📌 السؤال : شخص عليه التزامات لأهله، فهل الأفضل له أن يعتكف؟
☑️ الجواب: الاعتكاف سنة وليس بواجب، ومع ذلك إذا كان على الإنسان التزامات لأهله، فإن كانت الالتزامات واجبة عليه وجب عليه القيام بها، وكان آثماً بالاعتكاف الذي يحول دونها،
 وإن كانت غير واجبة، فإن قيامه بتلك الالتزامات قد يكون أفضل من الاعتكاف، فهذا عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنه قال: والله لأصومن النهار ولأقومن الليل ما عشت، 
فدعاه النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وقال: أنت قلت ذلك؟ قال: نعم، فقال النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ( صم وأفطر، ونم وقم، فإن لنفسك عليك حقًّا، ولربك عليك حقًّا، ولأهلك عليك حقًّا ) [ البخاري ومسلم ]
فكون الإنسان يدع التزاماته ليعتكف قصور منه في العلم، وقصور في الحكمة أيضاً، لأن قيام الإنسان بحاجة أهله أفضل من كونه يعتكف،
 أما الإنسان المتفرغ فالاعتكاف في حقه مشروع، فإذا كان عليه التزامات في أول العشر ولكنه يفرغ منها في أثنائها، وأراد أن يعتكف البقية فلا بأس، 
لأنه يدخل في قوله: ﴿ فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴾ [ سورة آل عمران الآية 102]. 
📚 المصدر : مجموع فتاوى ابن عثيمين(20/178)
══════ ❁✿❁ ══════ 
📱قناة فتاوى وفوائد الشيخ ابن عثيمين رحمه الله📲
http://ift.tt/2tkvzHS
==========
       🌷ساهــمُوا بنشْر هَذهِ الرِسَالة فِي
 وسائل التواصل فنشَرُ العِلمِ من أَعْظَمِ القُرُبَات

•••••••
Majmu'ah AL ISTIFADAH

Blogger:
Salafy Indonesia:
1⃣0⃣🚫🕌 PEMBATAL-PEMBATAL ITIKAF

📑 Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan hafizhahullah

📫 Pertanyaan: Apa sajakah pembatal-pembatal i'tikaf itu?

🔓 Jawaban: Jima'. Pembatal i'tikaf adalah jima' berdasarkan firman Allah ta'ala:

(وَلا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ)

"Janganlah kalian pergauli mereka sementara kalian sedang beri'tikaf di dalam masjid."

✊🏻⛔ Dan pembatal i'tikaf yang lebih parah ialah riddah (murtad) dari agama Islam. Perkara ini akan membatalkan i'tikaf -kita berlindung kepada Allah darinya - dan menghapuskan seluruh amalan.
--------------------
ما هي نواقض الاعتكاف؟

السؤال : ما هي نواقض الاعتكاف؟

الجواب : الجماع، نواقض الاعتكاف الجماع، لقوله تعالى: (وَلا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ)، ونواقض الاعتكاف أشد، الردة عن دين الإسلام، هذا ينقض الاعتكاف والعياذ بالله ويبطل جميع الأعمال.

📚 Sumber || http:/www.alfawzan.af.org.sa/node/14891

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

ITIKAF TIDAK DARI AWAL 10 HARI TERAKHIR RAMADHAN


Asy Syaikh Ubaid bin Abdillah al Jabiry hafizhahullah

Pertanyaan:
Barakallahufiikum. Ini adalah pertanyaan ke 24 dari Inggris.

Penanya berkata:  Saya akan pulang ke negeriku di sepuluh terakhir. Apakah boleh bagi saya untuk beritikaf di waktu yang tersisa dari Ramadhan, walaupun saya tidak memulai dari awal sepuluh terakhir?

Jawaban: Tidak mengapa hal itu. Itikaf adalah tetap tinggal di masjid terus menerus dengaa niat mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla. Dan beribadah itu tidak harus engkau lakukan dalam beberapa hari. Maka apa yang engkau niatkan dari dudukmu di masjid tinggalmu di sana sehari atau satu jam atau beberapa hari dengan niat itikaf maka itu namanya itikaf.

Sumber || http://ift.tt/28UVUov

Kunjungi || http://ift.tt/2sn4dnp

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

SAFAR UNTUK MELAKUKAN I’TIKAF


Asy-Syaikh Ubaid bin Abdillah al-Jabiry hafizhahullah

Pertanyaan:

Semoga Allah memberkahi anda wahai syaikh kami. Dan ini adalah pertanyaan ke tujuh. Seorang penanya dari Mesir berkata : Suamiku orang awam dan saya di atas manhaj salafy, kami tinggal di kota Kairo. Saya menawarkan padanya untuk saya beri’tikaf di daerah lain di sisi seorang Syaikh di atas manhaj ini, yakni di daerah yang namanya Kafar. Wahai syaikh, apakah kepergian kami ke tempat tersebut untuk i’tikaf itu termasuk mempersiapkan perjalanan (yang terlarang) ?

Jawaban :

Ini bukan jalannya salaf, ini termasuk syaddurrihal (yang terlarang). Maka beri’tikaflah jika engkau mampu, diijinkan suamimu dan tidak terluput satu maslahat, maka beri’tikaflah sesuai keinginanmu. Kalau tidak demikian, maka shalatlah dirumah, i’tikaf itu hukumnya sunnah, tidak wajib hukumnya kecuali dengan nadzar. Janganlah engkau melanggar perintah suamimu dalam perkara ini wahai putriku.

✅ Berlaku benar dan luruslah bersama suamimu, perlakukanlah dia dengan halus dan lembut, tunaikanlah hak-hak dia atasmu, mudah-mudahan engkau menjadi sebab dia insya Allah menerima manhaj salafy. Kemudian in sya Allah dia menjadi penuntut ilmu setelah itu yang membantu dirimu.

📚 Sumber: http://ift.tt/2tkt1cD

🌎 Kunjungi || http://ift.tt/2smRSzv

⚪ WhatsApp Salafy Indonesi
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎


Sekianlah artikel Pembahasan Ringkas I'tikaf Ramadhan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Pembahasan Ringkas I'tikaf Ramadhan


Anda sekarang membaca artikel Pembahasan Ringkas I'tikaf Ramadhan dengan alamat link https://gs-infoku.blogspot.com/2017/06/pembahasan-ringkas-itikaf-ramadhan.html

Subscribe to receive free email updates: